Ada yang berbeda pada pagi hari
kemarin. Gunung merapi yang biasanya terlihat dari arah timur stadion mandala
krida sungguh tidak terlihat sama sekali batang hidungnya. Namun hal tersebut
tidak terlalu berpengaruh kepada semangat penulis untuk berolahraga. Cuaca pada
pagi itu amatlah mengagumkan. Mengapa? karena mentari bersinar begitu indah tak
ada yang menandingi selain Tuhan Yang Maha Esa. Rutinitas pagi yang biasa penulis
lakukan khususnya di stadion mandala krida [Yogyakarta] Alhamdulillah senantiasa
terlaksanakan tanpa hambatan yang berarti. Berlari dengan penuh semangat. Dalam
fikiran penulis sudah terbesit bahwa berlari merupakan sebuah kewajiban
aktifitas di pagi hari karena hal tersebut adalah salah satu cara atau metode
agar tubuh senatiasa sehat dan bugar. Secara disadari atau tidak ketika berlari
keringat bercucuran dari seluruh anatomi tubuh yang telah tercipta.
Setelah
keringat begitu deras menghujani sekujur tubuh, penulis langsung check it
out menuju sebuah pedagang kaki lama yang sudah stay tune dari pagi
hari menjajakan daganganya yaitu nasi kuning. Tanpa fikir panjang penulis
langsung memesan sepincuk nasi kuning untuk menjadi teman sarapan pagi guna
mengganjal perut.
Singkat
cerita setelah santapan habis, penulis langsung bergegas untuk meng-update
beberapa goresan sekelumit pengalaman di blog pribadi yang sudah available ini.
Walaupun viewer nya belum terlalu ramai seperti followers komika dodit yang
mencapai 60 K. Tapi penulis memiliki tekad untuk senantiasa meng-update
informasi yang di blog yang sederhana ini sehingga pembaca mendapatkan beberapa
wawasan yang bermanfaat dan mudah-mudahan dapat menginspirasi selalu. Beberapa menit
kemudian entah bisikan apa yang membuat penulis termenung dan terdiam begitu
saja membiarkan waktu berlalu begitu saja. Tak terasa hari pun sudah beranjak
siang, sempat terbesit dalam fikiran penulis mengapa waktu ini berlalu begitu
saja tanpa adanya hasrat dalam diri untuk melakukan sesuatu yang sekiranya
bermanfaat bagi kehidupan orang banyak dan memiliki dampak pada kehidupan
akhirat kelak. Rasa penyesalan pun lambat laun muncul dalam hati penulis. Mengapa
waktu yang begitu mahal disia-siakan begitu saja padahal banyak sekali dari
kalangan para ahli bisnis mengeluhkan waktu yang telah disediakan dalam
kehidupannya yaitu 24 jam. Mengapa? Karena setiap detik yang dilalu dalam
kehidupan mereka selalu menghasilkan uang.
Intinya
yang ingin ditekankan oleh penulis adalah sudah bukan saatnya lagi manusia yang
hidup di zaman globalisasi yang serba canggih ini untuk bermalas-malasan dan
menyia-nyiakan waktu begitu saja, karena waktu itu amatlah berharga daripada
emas. Jadikanlah setiap detik hidup mu bermanfaat untuk masa depan mu. So mari
siapkan diri untuk menjemput kehidupan yang kekal di akhirat kelak dengan
memanfaatkan sisa waktu yang diberikan sang Maha Pencipta. Salam Hidup Manfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar